RS - Jika Anda yang tertarik dengan wisata sejarah dan budaya Sumatera Utara, cobalah untuk mengunjungi Kampung Siallagan atau Huta Siallagan yang terletak di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Pulau Samosir.
Huta Siallagan. |
Di sana, wisatawan akan melihat bebatuan yang dibentuk dan menjadi kursi raja, kursi persidangan, dan batu eksekusi di zaman kerajaan Siallagan.
Memasuki Gapura yang bertuliskan Huta Siallagan, wisatawan bak disambut untuk menyusuri kekayaan budaya marga Siallagan. Huta Siallagan dikelilingi tembok batu tersusun rapi setinggi sekitar 2 meter. Mata akan terbelalak melihat bagaimana perkampungan ini dijaga dengan dikelilingi batu-batu besar disusun bertingkat secara rapi.
Dulunya tembok tersebut dilengkapi bambu dan benteng yang berfungsi menjaga perkampungan dari gangguan binatang buas maupun serangan suku lain.
"Perkampungan ini dibangun pada masa raja huta pertama yaitu Raja Laga Siallagan. Kemudian diwariskan kepada Raja Hendrik Siallagan dan seterusnya hingga keturunan Raja Ompu Batu Ginjang Siallagan. Huta Siallagan sejak dahulu dihuni marga Siallagan," ujar salah seorang guide, suatu waktu.
Dikatakan, keturunan Raja Siallagan sekarang masih tinggal di seputaran Desa Ambarita dan beberapa makam keturunannya pun juga bisa ditemukan di tempat ini. Sepanjang mata memandang, wisatawan akan melihat 8 rumah batak, dengan khas rumah panggung berwarna corak Batak yang didominasi merah dan hitam.
Rumah tersebut masih kokoh walaupun berusia ratusan tahun. Walaupun rumah tua, rumah tersebut masih difungsikan. Ada rumah raja untuk barang bersejarah, adapula rumah keluarga raja yang kini masih dihuni keluarga Siallagan dan ada tempat pemasungan yang kini dipagari untuk tontonan pameran kebudayaan Siallagan. (bbs/int)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar